Meskipun beribu paksa kan terus datang mencoba untuk selalu menyiksa.
Aku hitam putih, di atas kertas dan kurang dimensi. Dengan segala esensi, aku selalu praktis dan realistis.
Dengan injeksi logika yang kupikir perlu, semua terlihat sama. Karena sepi takan pernah kenal yang namanya pribadi
Aku sendiri kadang lelah berpikir murni dengan sel-sel otak yang berkerja menerjemahkan apa yang kalian anggap absurditas.
Aku butuh spasi, dalam pikiran yang selalu kalian anggap stagnan dan selalu basi.
Yang aku tau hanya datar ketika balutan nafas yang kadang selalu bergetar hinggap dalam sel otak tanpa jeda.
Hmmm.. Mungkin itu yang disebut aplikasi substansi berjudul kepribadian.
Perlu kalian ketahui;
“Sendiri itu kadang perlu, bagi kalian yang ingin mencari apa itu arti sedikit surgawi”Dari aku, pria dewasa yang selalu terpana tiap kali melihat gadis berkacamata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar