Hai tatapan mata paling kosong yang terkasihi.
Tahukah kamu?
Di antara kedua mata itu aku luluh berserakan tatkala menahan senyum yang datang tiap kali rindu memaksa untuk menatapnya.
Entah cuma tatapan matamu saja yang kosong atau perhatianmu juga
mengikutinya. Sebab yang ku tahu, tiap kali aku bertanya pada bagian
ruangan itu, selalu ada gema kata yang tak terbalas. Selalu ada
percakapan yang tak ingin kamu bahas.
Aku menunggu, menunggu bibir tipismu bergerak mengucap sebuah kata
rindu. Seperti yang selama ini aku lakukan ketika remah hati berserakan
karena terlalu banyak menunggu.
Perlahan tapi pasti, seluruh dirimu mulai merajai tubuh ini. Dengan gengsi yang patah terkalahkan akan rasa yang ingin dikasihi. Ya, aku suka cara matamu menatap harapan dan menyandingkannya dengan keyakinan. Karena yakin adalah tujuanku.
Aku tak mau terlalu dini untuk kehilangan kamu.
Sebab ada damba yang tak ingin lepas, ada rindu yang tak ingin kandas, dan ada perhatian yang ingin dibalas.
Ada rentetan huruf yang belum ku-eja. Tersimpan dalam buku waktu yang
terus ku jaga. Kutelusuri satu per satu halamannya hingga halaman
terakhir bahwa kita adalah jawabannya.
Semalam, adalah satu dari sekian banyak hari yang terus terang
sangat menarik dan menghiburku di dunia nyata. Kamu pujaan, dengan
bangga telah menjatuhkan lagi hati ke seseorang. Dan akulah orang
tersebut.
Kamu tahu?
Saat kamu berada jauh di garis waktu, sekejap jarum jam tak ubahnya
seperti belati. Setiap detiknya menghunjam jantungku berkali kali.
Bagus banget
BalasHapus